1. PERKEMBANGAN JURNALISME ONLINE
Perkembangan jurnalisme online diawali apda tahun 1998 ketika terjadi skandal perselingkuhan antara bill Clinton dengan Monica Lewinski ,d imana ketika itu, ada seorang pria yang mencoba menyebarkan kisah perselingkuhan mereka melalui internet.
Setelah kejadian itu, barulah bermunculan situs-situs internet lainnya dengan tujuan mereka masing-masing. Pada awal kemunculannya, jurnalisme online mengundang kontroversi. Ada yang mengatakan journalisme online tidak dapat disebut dengan sebuah karya jurnalistik , karena semua orang dapat memasukkan / memposting pendapatnya melalui internet tanpa harus memiliki latar pendidikan tertentu ( missal: wartawan, pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat, dll).
Selain pendapat negative yang diberikan sebagian masyarakat pada awal kemunculan jurnalisme online, terdapat juga pandangan positive terhadap perkembangan jurnalisme online. Pendapat positive tersebut mengatakan bahwa jurnalisme online merupakan satu terobosan baru dalam dunia jurnalisme , karena dalam jurnalisme onlie digunakan teknologi yang dapat dikatakan canggih dan membuat orang-orang dapat mengakses nya dengan cepat dan mudah diakses dimana saja.
Hingga kini, jurnalisme online telah berkembang dengan sangat pesat di dunia. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini media yang paling cepat dalam menyalurkan kejadian adalah media online . Ada kalanya media online lebih cepat daripada radio ( radio juga media masa yang terbilang cepat dalam proses penyampaian beritanya).
Saat ini, begitu banyak masyarakat yang seolah menjadi ‘pecandu internet’ . Segala kegiatan masyarakat bersangkutan dengan internet.Tanpa disadari, jurnalisme online telah merasuk dalam kehidupan masyarakat dengan menjadi salah satu media informasi yang dapat menyajikan segala data yang dibutuhkan dengan cukup maupun sangat lengkap.
Jurnalisme online juga menerapkan prinsip-prinsip jurnalistik yakni penyampaian data berdasar fakta dan juga menyalurkan opini masyarakat. Terdapat nilai-nilai egaliter dan liberal. Tetapi dilain pihak, jurnalisme online hanya bertolok ukur pada etika jurnalisme . Smentara etika jurnalisme tidak diketahui oleh semua orang, dan juga orang yang memasukkan informasi melalui internet banyak yang bukan merupakan wartawan/ jurnalis. Oleh karena itu, ada banyak isi dalam jurnalisme online yang tidak ‘etis’ , yang tidak sepantasnya.
Bisnis Online
Bisnis media online berkembangd engan sangat pesat selama 10 tahun terakhir. Masyarakat telah dibuat menjadi ketergantungan pada internet. Terutama masyarakat kelas menengah keatas yang berpendidikan dan memiliki ‘cukup dana’. Meski hanya meng ‘cover’ masyarakat dengan kelas social tertentu, media internet termasuk memiliki perkembangan yang gemilang. Sebagian besar masyarakat ,saat ini banyak yang lebih mengandalkan internet disbanding media cetak lainnya.
Masyarakat dapat melakukan online 24 jam dengan fasilitas-fasilitas yang disajikan oleh provider masa kini.Internet menyajikan informasi begitu cepat. Saat ini , media cetak dan televise pun telah merambah pada online jurnalisme. Sehingga informasi yang dapat disajikan pun menjadi lebih lengkap.
Meski demikian, eksistensi media lainnya tidak akan hilang, karena masyarakat masih membutuhkan informasi yang disajikan lengkap dalam waktu dekat. Daris egi penyajian, surat kabar dapat menyajikan informasi secara mendetil dengan rangkaian berita yang disusun berdasar urutan waktu. Sejauh ini, internet hanya menjaikan berita singkat seputar kejadian yang baru saja terjadi, tetapi untuk menyajikan kejadian yang detil dalam waktu singkat tidak dilakukan. Dilain pihak, surat kabar juga lebih dapat dipakai oleh semua kalangan masyarakat. Masyarakat tidak perlu memiliki dana yang besar untuk dapat memiliki surat kabar, lain halnya dengan internet.
Citizen Journalism
Citizen journalism atau jurnalisme warta , memungkinkan masyarakat dapat menyalurkan opini-opini yang dimiliki melalui internet. Opini ini dapat menyangkut berbagai hal . Hal-hal yang dibahas dapat merupakan hal yang krusial samapai kehidupan social dan bahkan komentar-komentar terhadap para selebritis.
Meski demikian, diperlukan beberapa nilai yang harus dimiliki oleh orang-orang yang ingin menyalurkan pendapatnya melalui internet. Ia harus mengetahui etika melapotkan informasi.Hal ini diperlukan agar pendapat yang disampaikan dapat membawa kegunaan bagi pembaca. Penyalur pendapat tidak boleh asal –asalan , karena akan ada banyak orang yang membaca tulisannya dan apabila hal itu salah , dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang dimiliki masyarakat.
Hingga saat ini, jurnalisme warta masih mengundang kontroversi. Ada beberapa masyarakat yang menganggap positive hal ini dan juga negative.
sumber: www.jurnalistikmaya.detikblog.com